|
Dalam hidup ini, bahagia tidaknya kita, kita sendiri yang akan menentukan.
Hanya karena kebodohan, kita dibayangi oleh rasa kekhawatiran dan rasa takut
yang sebenarnya tidak perlu ada.
Berhati lurus adalah menjaga hati dan pikiran agar tidak mudah goyah oleh godaan. Bagi yang berkepribadian lemah dan berjiwa rapuh akan mudah tergoda pada kesenangan duniawi. Mata kita hanya melihat benda-benda yang indah, telinga kita hanya akan mendengar suara yang merdu, dan lidah hanya mau mencicipi makanan yang lezat. Tubuh menjadi manja, dan pikiran mengembara ke mana-mana tanpa dapat dikendalikan. Orang bijak mengatakan bahwa perang yang tidak ada habisnya adalah perang melawan diri sendiri. Musuh yang paling sulit ditaklukkan adalah diri sendiri. Hati yang bercabang ibarat kuda yang lepas dari kendali. Karena itu kita harus menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita. Hindari pikiran yang menyesatkan, karena nantinya akan menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri. Bila kita ingin menuai benih kebahagiaan, taburlah benih kebaikan. Kita mulai dengan menanam bibit-bibit kebaikan, mencabut rumput-rumput ketamakan, kebencian, iri hati, mengairinya dengan ketabahan dan kemurahan hati, serta menyuburkannya dengan memberi pupuk perilaku yang berbudi. Dengan begitu, sudah sepantasnya kita menikmati hasil panen yang memuaskan. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. Dari berbagai sumber tentang Bung Karno |
thefriezal
Minggu, 22 April 2012
Mengalahkan Diri Sendiri
Senin, 09 Januari 2012
10 Kualitas Pribadi yang Disukai
1. Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang
paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan
dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus
selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari
alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas
Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu
diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi
keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.
2. Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan,
kerendahhatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya
yang bisa
bersikap rendah hati.
Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati
bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang
diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.
3. Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi
harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu
menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka
berkhianat.
4. Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu
berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi
yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan
orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih
suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan
sebagainya.
5. Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka
keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang
yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan
selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain,
juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang
lain.
6. Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya
dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya.
Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk
disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan
menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung
jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
7. Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya
sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang
percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru.
Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.
8. Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang
memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya
dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia
tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.
9. Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak
suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan
masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau
khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan
masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.
10. Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang
berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada
posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar
terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya
sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.
Langganan:
Komentar (Atom)